Di usia seperempat abad lebih sudah ini, apa yang bisa
dibayangkan dan dirasakan ketika kita kembali ke masa dimana usia kita masih belasan
tahun atau menginjak dua puluhan awal. Pasti kenangan-kenangan indah di masa
muda yang pernah kita lalui, atau belum sempat kita lalui dikarenakan masa itu
terlewati begitu saja adalah masa dimana waktu itu tak mungkin untuk di putar
kembali seperti kisah fiksi yang bisa memutar waktu kebelakang. Inilah
pengalaman saya dalam mengarungi waktu layaknya kembali ke masa lalu.
Sebagai job seeker
sejati tak sengaja saya bertemu pada lembaga pendidikan gratis yang memberi
kesempatan kepada saya untuk belajar dan berlatih dalam ruang lingkup
pendidikan bak sekolah. Saya pun mendaftarkan diri, saya masuk pertamakali di
lembaga pelatihan tersebut, yang sebelumnya saya tak mengetahui adanya lembaga
pelatihan gratis tersebut.
Semangat dalam menempuh pendidikan di hari pertama, serasa
kembali ke masa sekolah dulu. Bertemu dengan kawan-kawan baru, mengenal kembali
bagaimana menjadi siswa layaknya bersekolah/berkuliah kembali, menjadi siwa
baru/mahasiswa baru. Lupa kalau sudah bukan mahasiswa lagi, yang sejatinya seumur
hidup kita, kita adalah siswa/mahasiswa di lembaga pendidikan dunia alam
semesta, karena belajar tak akan berakhir sampai ke liang lahat :)
Menyaksikan wajah-wajah baru di lingkungan yang baru.
Hari-hari pun seolah menyibukkan diri dengan jadwal pelajaran, yang sengaja di
buat sibuk, padahal selow hehehe.
Berangkat selalu lebih awal, berjibaku dalam atmosfer bak anak kuliahan baru.
Setiap pagi berangkat dengan trans jogja menjumpai beraneka jenis orang di
halte ketika menantikan jalur rute bus menuju lembaga pelatihan, atau dikala
tertentu bersepeda ria menjumpai aktivitas menusia memulai paginya, benar-benar
siswa yang tekun :)
Begitu rutinitas saya ketika itu, saya selalu menempatkan
diri pada status saya sebagai seorang pembelajar yang sangat mencintai
pembelajaran sampai kapanpun. Di sana saya berjumpa pada kharakter-kharakter
yang selalu berbeda dari sebelumnya dan yang pasti luar biasa. Mereka muda,
mereka penuh semangat dalam hidup ini. Saya banyak belajar dari mereka ini. Seperti
biasa dalam perkenalan sudah tentu kita saling bertanya mengenai identitas diri
kita, tentang alamat, tentang latar belakang dan semacamnya. Saya selalu tidak ingin
membahas status saya kepada kawan-kawan baru saya ini. kenapa? Karena saya
ingin berteman dengan mereka tanpa memandang siapa kita, tapi kenallah saya
seperti apa yang kalian lihat :)
Kita bisa belajar dari siapa saja, tanpa harus melihat latar
belakang mereka. Belum tentu yang pendidikan lebih tinggi pengetahuannya lebih
banyak di bidang tertentu. Belum tentu yang usianya lebih tua pengalamannya
lebih banyak dibandingkan yang lebih muda. Belum tentu yang lebih banyak hartanya
lebih kaya hatinya. Dan itu terbukti saya banyak mendapatkan pengetahuan baru
justru dari guru-guru saya ini yang mereka lebih muda usianya ketimbang saya,
saya memanggil mereka dengan panggilan sensei
dan dengan kawan-kawan saya memanggil mereka dengan nama panggilan mereka tanpa
embel-embel dik, kak, mas, mbak, bang, cik, pak, bu dan nama-nama yang
menggambarkan status sekali, cukup sebut nama panggilan mereka saja :)
Mereka pun melihat saya sebagai kawan mereka, itu yang saya
rasakan, saya pun merasa senang ketika mereka mengejek (dalam arti bercanda,
bukan ejekan yang sesungguhnya), mengganggu, dan melakukan candaan apapun
kepada saya, seolah saya menjadi korban pembullyan, tapi saya menganggapnya
adalah hiburan, karena mereka semua juga melakukannya hanya karena bercanda,
dan tentunya tanpa mereka sadari saya 10 tahun atau lebih tua dari mereka,
berarti saya awet muda, hahaha :D terbukti mereka mengira saya sebaya mereka,
sebelum pada akhirnya saya ketahuan juga. Bahkan kita sangat akrab dan pandai
memainkan peran kita masing-masing dan kita sering menyebutnya “ini settingan
loh”.
Melihat mereka, kawan-kawan baru saya ini, seolah saya
menyaksikan diri saya sendiri dalam cermin masa lalu, dimana ketika itu saya
masih usia belasan tahun, bahkan saya merasa mereka seperti murid-murid saya
ketika saya sempat mengajar. Dan sekarang mereka ada di hadapan saya dalam
dunia nyata, saya ikut menjadi diantara mereka dalam level yang sebaya. Ada perasaan
campur baur dalam sanubari saya saat itu. Kadang saya merasa seharusnya saya
tidak serakah mengambil jatah mereka dimasa mereka untuk ikut bergelut dalam
waktu mereka ini. Kadang saya juga merasa malu karena saya sudah lebih tua
dibandingkan mereka, seharusnya saya menjadi teladan yang hebat di mata mereka.
Namun kemudian saya nekat untuk menikmati itu semua, belajar bersama mereka
merasakan kembali menjadi muda menjadi anak usia belasan, terserah apa kata
dunia, ambil positifnya, yang terpenting saya tak menyalahkan mereka bagaimana
mereka memandang orang seperti saya dalam pandangan mereka bahwa saya tua, tak
pantas dan semacamnya. Adalah kesempatan berharga dalam hidup saya mampu
mengenal mereka dimana diantara mereka adalah orang-orang hebat.
Setiap apapun dalam hidup adalah sebuah pengalaman berharga
yang tak ternilai. Ketidaksengajaan yang saya fikir mungkin sesuatu yang
sia-sia, ternyata tidak ada yang sia-sia, dari pengalaman kisah nyata KEMBALI
MUDA KEMBALI ini saya banyak dilihatkan kepada bagaimana masih banyak yang
berjuang selain kita, dan setiap kita adalah pejuang dalam hidup, dengan
berbagai cara, status, usia, dan latar belakang yang berbeda-beda tetap satu
makna. Maknanya adalah apakah kita hanya sibuk berkutat pada jubah kita, pada
kesejahteraan yang kita pandang kita telah sukses, pada kekalahan yang
sejatinya kalah kitalah yang melihatnya sebagai sebuah kekalahan atau
kemenangan yang tertunda?
Banyak cerita yang luar biasa yang sulit untuk dilupakan,
terimakasih adik-adikku, mungkin ada kakakku, sensei, dan Tuhan Yang Maha
Kasih. Tentunya dalam memerankan drama kehidupan ini saya pernah melakukan
kesalahan-kesalahan untuk itu saya memohon maaf, dan tentunya saya berterimakasih
atas segala kebaikan hati dari kawan-kawan sekalian tanpa terkecuali, senyuman
indah kalian, semangat kalian itulah amal yang tak ternilai bagi kita,
berjuanglah untuk senantiasa berbagi hati kita dalam kebaikan, semogalah
kebaikan senantiasa menaungi kita sekalian. Amin
Minna San, Doumo Arigatou Gozaimasu (terimakasih banyak
kawan-kawan sekalian) :D