Laman

Ikhsan Hargo Kusumo

Jumat, 25 September 2015

KEMBALI MUDA KEMBALI



Di usia seperempat abad lebih sudah ini, apa yang bisa dibayangkan dan dirasakan ketika kita kembali ke masa dimana usia kita masih belasan tahun atau menginjak dua puluhan awal. Pasti kenangan-kenangan indah di masa muda yang pernah kita lalui, atau belum sempat kita lalui dikarenakan masa itu terlewati begitu saja adalah masa dimana waktu itu tak mungkin untuk di putar kembali seperti kisah fiksi yang bisa memutar waktu kebelakang. Inilah pengalaman saya dalam mengarungi waktu layaknya kembali ke masa lalu.
Sebagai job seeker sejati tak sengaja saya bertemu pada lembaga pendidikan gratis yang memberi kesempatan kepada saya untuk belajar dan berlatih dalam ruang lingkup pendidikan bak sekolah. Saya pun mendaftarkan diri, saya masuk pertamakali di lembaga pelatihan tersebut, yang sebelumnya saya tak mengetahui adanya lembaga pelatihan gratis tersebut. 

Semangat dalam menempuh pendidikan di hari pertama, serasa kembali ke masa sekolah dulu. Bertemu dengan kawan-kawan baru, mengenal kembali bagaimana menjadi siswa layaknya bersekolah/berkuliah kembali, menjadi siwa baru/mahasiswa baru. Lupa kalau sudah bukan mahasiswa lagi, yang sejatinya seumur hidup kita, kita adalah siswa/mahasiswa di lembaga pendidikan dunia alam semesta, karena belajar tak akan berakhir sampai ke liang lahat :)

Menyaksikan wajah-wajah baru di lingkungan yang baru. Hari-hari pun seolah menyibukkan diri dengan jadwal pelajaran, yang sengaja di buat sibuk, padahal selow hehehe. Berangkat selalu lebih awal, berjibaku dalam atmosfer bak anak kuliahan baru. Setiap pagi berangkat dengan trans jogja menjumpai beraneka jenis orang di halte ketika menantikan jalur rute bus menuju lembaga pelatihan, atau dikala tertentu bersepeda ria menjumpai aktivitas menusia memulai paginya, benar-benar siswa yang tekun :)

Begitu rutinitas saya ketika itu, saya selalu menempatkan diri pada status saya sebagai seorang pembelajar yang sangat mencintai pembelajaran sampai kapanpun. Di sana saya berjumpa pada kharakter-kharakter yang selalu berbeda dari sebelumnya dan yang pasti luar biasa. Mereka muda, mereka penuh semangat dalam hidup ini. Saya banyak belajar dari mereka ini. Seperti biasa dalam perkenalan sudah tentu kita saling bertanya mengenai identitas diri kita, tentang alamat, tentang latar belakang dan semacamnya. Saya selalu tidak ingin membahas status saya kepada kawan-kawan baru saya ini. kenapa? Karena saya ingin berteman dengan mereka tanpa memandang siapa kita, tapi kenallah saya seperti apa yang kalian lihat :)

Kita bisa belajar dari siapa saja, tanpa harus melihat latar belakang mereka. Belum tentu yang pendidikan lebih tinggi pengetahuannya lebih banyak di bidang tertentu. Belum tentu yang usianya lebih tua pengalamannya lebih banyak dibandingkan yang lebih muda. Belum tentu yang lebih banyak hartanya lebih kaya hatinya. Dan itu terbukti saya banyak mendapatkan pengetahuan baru justru dari guru-guru saya ini yang mereka lebih muda usianya ketimbang saya, saya memanggil mereka dengan panggilan sensei dan dengan kawan-kawan saya memanggil mereka dengan nama panggilan mereka tanpa embel-embel dik, kak, mas, mbak, bang, cik, pak, bu dan nama-nama yang menggambarkan status sekali, cukup sebut nama panggilan mereka saja :)

Mereka pun melihat saya sebagai kawan mereka, itu yang saya rasakan, saya pun merasa senang ketika mereka mengejek (dalam arti bercanda, bukan ejekan yang sesungguhnya), mengganggu, dan melakukan candaan apapun kepada saya, seolah saya menjadi korban pembullyan, tapi saya menganggapnya adalah hiburan, karena mereka semua juga melakukannya hanya karena bercanda, dan tentunya tanpa mereka sadari saya 10 tahun atau lebih tua dari mereka, berarti saya awet muda, hahaha :D terbukti mereka mengira saya sebaya mereka, sebelum pada akhirnya saya ketahuan juga. Bahkan kita sangat akrab dan pandai memainkan peran kita masing-masing dan kita sering menyebutnya “ini settingan loh”.

Melihat mereka, kawan-kawan baru saya ini, seolah saya menyaksikan diri saya sendiri dalam cermin masa lalu, dimana ketika itu saya masih usia belasan tahun, bahkan saya merasa mereka seperti murid-murid saya ketika saya sempat mengajar. Dan sekarang mereka ada di hadapan saya dalam dunia nyata, saya ikut menjadi diantara mereka dalam level yang sebaya. Ada perasaan campur baur dalam sanubari saya saat itu. Kadang saya merasa seharusnya saya tidak serakah mengambil jatah mereka dimasa mereka untuk ikut bergelut dalam waktu mereka ini. Kadang saya juga merasa malu karena saya sudah lebih tua dibandingkan mereka, seharusnya saya menjadi teladan yang hebat di mata mereka. Namun kemudian saya nekat untuk menikmati itu semua, belajar bersama mereka merasakan kembali menjadi muda menjadi anak usia belasan, terserah apa kata dunia, ambil positifnya, yang terpenting saya tak menyalahkan mereka bagaimana mereka memandang orang seperti saya dalam pandangan mereka bahwa saya tua, tak pantas dan semacamnya. Adalah kesempatan berharga dalam hidup saya mampu mengenal mereka dimana diantara mereka adalah orang-orang hebat.

Setiap apapun dalam hidup adalah sebuah pengalaman berharga yang tak ternilai. Ketidaksengajaan yang saya fikir mungkin sesuatu yang sia-sia, ternyata tidak ada yang sia-sia, dari pengalaman kisah nyata KEMBALI MUDA KEMBALI ini saya banyak dilihatkan kepada bagaimana masih banyak yang berjuang selain kita, dan setiap kita adalah pejuang dalam hidup, dengan berbagai cara, status, usia, dan latar belakang yang berbeda-beda tetap satu makna. Maknanya adalah apakah kita hanya sibuk berkutat pada jubah kita, pada kesejahteraan yang kita pandang kita telah sukses, pada kekalahan yang sejatinya kalah kitalah yang melihatnya sebagai sebuah kekalahan atau kemenangan yang tertunda?

Banyak cerita yang luar biasa yang sulit untuk dilupakan, terimakasih adik-adikku, mungkin ada kakakku, sensei, dan Tuhan Yang Maha Kasih. Tentunya dalam memerankan drama kehidupan ini saya pernah melakukan kesalahan-kesalahan untuk itu saya memohon maaf, dan tentunya saya berterimakasih atas segala kebaikan hati dari kawan-kawan sekalian tanpa terkecuali, senyuman indah kalian, semangat kalian itulah amal yang tak ternilai bagi kita, berjuanglah untuk senantiasa berbagi hati kita dalam kebaikan, semogalah kebaikan senantiasa menaungi kita sekalian. Amin

Minna San, Doumo Arigatou Gozaimasu (terimakasih banyak kawan-kawan sekalian) :D


JAM BERAPA?