Laman

Ikhsan Hargo Kusumo

Sabtu, 24 Maret 2012

Ebiet. G. Ade


BINGKAI MIMPI
Dalam kepekatan mimpiku
wajahMu tersembunyi
Alam semesta, matahari, bintang, rembulan
Semua datang sujud buatMu
Menikam cinta paling dalam
Du du du du du du du
du du du du du
Dari sudut manakah gerangan
aku dapat segera mulai
melukiskan Engkau yang kasat mata namun ada
Bahkan mengalir dalam darah
Hidup t'lah kujanjikan buatmu
Garis-garis aku satukan
menampilkan watak yang beringas
Titik-titik aku kumpulkan
menampilkan rona geriap
Terlalu jauh dari wajahMu
yang agung, teduh, dan kasih
Kini kuyakini sepenuhnya Engkau tak mungkin kugambar
Tinggal kumohon ampunanMu atas kelancangan mimpiku
Dalam kesejukan nafasMu
aku khusyuk sembahyang
Barangkali dapat kutafsirkan makna firmanMu
Peluklah aku dalam damai,
siramilah dengan cinta
Garis-garis aku satukan
menampilkan watak yang beringas
Titik-titik aku kumpulkan
menampilkan rona geriap
Terlalu jauh dari wajahMu
yang agung, teduh, dan kasih
Kini kuyakini sepenuhnya Engkau tak mungkin kugambar
Tinggal kumohon ampunanMu atas kedangkalan mimpiku
Du du du du du du du du
du du du du du du du du
du du du du du du du
du du du du du


CAMELLIA V
Senja hitam ditengah ladang
Dihujung permatang engkau berdiri
Putih diantara ribuan kembang
Langit diatas rambutmu
Merah tembaga
Engkau memandangku
Bergetar bibirmu memanggilku
Basah dipipimu air mata
Kerinduan, kedamaian oh

Batu hitam diatas tanah merah
Disini akan kutumpahkan rindu
Kugenggam lalu kutaburkan kembang
Berlutut dan berdoa
Syurgalah ditanganmu, Tuhanlah disisimu
Kematian adalah tidur panjang
Maka mimpi indahlah engkau
Camellia, Camellia oh

Pagi, engkau berangkat hati mulai membatu
Malam, kupetik gitar dan terdengar
Senandung ombak dilautan
Menambah rindu dan gelisah
Adakah angin gunung, adakah angin padang
Mendengar keluhanku, mendengar jeritanku
Dan membebaskan nasibku
Dari belenggu sepi


KETIKA DUKA MENYERUAK
Ketika engkau datang menawarkan gagasan
kulihat di matamu tak ada yang kau sembunyikan
Aku mulai bertanya, "Di mana cakrawalamu?"
Langit seketika cerah tatkala engkau tersenyum

Kata-katamu mengalir, merambah nadi dan jiwa
ketika angin terhenti, memberi nafas di dada ho ho
Kata-katamu memberi sejuta warna dan makna
bagi kehidupanku, bagi perjalananku
di bumi fana dan di alam kekal

Ketika engkau pergi langit bumi pun menangis
Jejak pengembaraanmu terpatri dalam di dadaku

Kata-katamu mengalir, merambah nadi dan jiwa
ketika angin terhenti, memberi nafas di dada ho ho
Kata-katamu memberi sejuta warna dan makna
bagi kehidupanku, bagi perjalananku
di bumi fana dan di alam kekal
di bumi fana dan di alam kekal


NYANYIAN RINDU UNTUK IBU
Tubuhmu yang terbungkuk, tersandar lemah
di kursi kayu tua
Jemari kurus terkulai menggenggam pena
engkau goreskan sajak
Sisa rambutmu perak, tinggal segenggam
Terbaca pahit, kerasnya perjalanan
Nampaknya ingin kautumpahkan seluruhnya
di dalam puisi

Dari alis matamu terbentuk garis
guratan kokoh jiwa
Angin yang deras menghempas tak kau hiraukan
batinmu kuat bertahan
Meskipun raga semakin rapuh
tak pernah risau, selalu tersimpul senyum
Sepantasnyalah kujadikan suri teladan,
potret perjuangan

Oh, oh, oh, ibu,
ada yang ingin kutanyakan padamu
Hasil panenan kemarau ini
sesubur panen yang kita petik bersama
Oh, oh, oh, ibu,
apa kabar sawah kita sepetak?
Masih bisakah kita tanami?
atau terendam ditelan zaman?

Setelah cucumu lahir aku lebih faham
betapa beratnya
membesarkan dan setia melindungi
semua anak-anakmu
Kita yang s'lalu hidup sederhana
kau sanggup mengasuh hingga kami dewasa
Dengarkanlah nyanyian yang aku peruntukkan
buatmu, ibu

Oh, oh, oh, ibu,
ada yang ingin kutanyakan padamu
Hasil panenan kemarau ini
sesubur panen yang kita petik bersama
Oh, oh, oh, ibu,
apa kabar sawah kita sepetak?
Masih bisakah kita tanami?
atau terendam ditelan zaman?


PUISI BULAN MADU
Dalam kesempatan yang lama kutunggu
Cuaca cerah memancar sinar rembulan
membantuku membunuh kegalauan jiwa
Bunga tulip mekar subur di dada

Dalam percintaan yang hangat menggebu
marilah kita saling melebur diri
Simpanlah cintaku sedalam-dalamnya
Cintamu pun lekat di jantung hati

Buang jauh-jauh onak dan duri
Mari kita lintasi semua bumi
Pejamkan matamu, hirup kenyamanan
Cinta telah terpatri selamanya

Bersama kita dengar nyanyian bunga
Mimpi-mimpi yang usang kita kubur
Menggenggam hari ini seerat mungkin
Perjalanan kita masih sangat panjang

Buang jauh-jauh onak dan duri
Mari kita lintasi semua bumi
Pejamkan matamu, hirup kenyamanan
Cinta telah terpatri selamanya


SEBERKAS CINTA YANG HILANG
Masih sanggup untuk kutahankan
Meski telah kau lumatkan hati ini
Kau sayat luka baru di atas duka lama
Coba bayangkan betapa sakitnya
Hanya Tuhanlah yang tahu pasti
apa gerangan yang bakal terjadi lagi
Begitu buruk telah kau perlakukan aku
Ibu, menangislah demi anakmu
Sementara aku tengah bangganya
mampu tetap setia meski banyak cobaan
Begitu tulusnya kubuka tanganku
Langit mendung, gelap malam untukku
Ternyata mengagungkan cinta
harus ditebus dengan duka lara
Tetapi akan tetap kuhayati
hikmah sakit hati ini
telah sempurnakan kekejamanmu
Petir menyambar hujan pun turun
Di tengah jalan sempat aku merenung
Masih adakah cinta yang disebutkan cinta
bila kasih sayang kehilangan makna?
Ternyata mengagungkan cinta
harus ditebus dengan duka lara
Tetapi akan tetap kuhayati
Hikmah sakit hati ini
Telah sempurnakan kekejamanmu


TETES-TETES DO’A
Ada seberkas sinar menyelinap jatuh di ilalang
Tersentak 'ku bangun dari impian
Aku melangkah susuri sungai
kembali mencari kegaibanMu

Suara jengkerik bernyanyi menyusup dan menggeletar
Kegaduhan ini begitu sepi
Seperti diam, seperti mati
Yang nyata hanyalah aku sendiri

Jangan Engkau menganggap aku mengusik istirahMu
Dada ini seakan hendak meledak
Sekian lama menahan rindu
Betapa pun jauh yang t'lah kutempuh

Coba Engkau isyaratkan bahwa Engkau ada di sampingku
Seperti yang tertulis dalam firmanMu
Seperti bintang, bagai rembulan
menyiram melegakan jiwaku

Aku dan istriku setiap saat berdoa
Agar Engkau peluk kami berdua
Aku dan istriku setiap waktu bersyukur
atas s'gala yang telah Engkau limpahkan
Kami tengah berjuang
meraih bintang-bintang,
tembus kepekatan mega
Ulurkanlah tanganMu, taburkanlah kasihMu,
puji kehadiranMu, amin

Semoga Engkau mendengar apa yang aku idamkan
adalah hakekat bahagia sejati
Kupertaruhkan segala-galanya
padangilah jalan kami berdua

Aku dan istriku setiap saat berdoa
Agar Engkau peluk kami berdua
Aku dan istriku setiap waktu bersyukur
atas s'gala yang telah Engkau limpahkan
Kami tengah berjuang
meraih bintang-bintang,
tembus kepekatan mega
Ulurkanlah tanganMu, taburkanlah kasihMu,
puji kehadiranMu, amin
puji kehadiratMu, amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JAM BERAPA?